Saturday, December 24, 2011

It Was Weird When Stranger Ask Your Phone Number

Saturday, December 24, 2011
Sebagian dari anda mungkin ada yang tidak tahu arti dari stranger tapi sebagian lainnya mungkin tahu, stranger atau bahasa Indonesianya orang asing, orang asing yang Saya maksud disini bukanlah bule atau bahasa Inggrisnya foreign (sekedar membedakan) melainkan orang yang tidak kita kenal.

Baru-baru ini, ketika Saya dan teman Saya hendak pergi kuliah menuju kampus Saya yang berada didaerah Jakarta Barat menggunakan bus Transjakarta, Saya bertemu dengan seorang Ibu paruh baya yang sejak awal memasuki bus sudah bawel dan banyak bicara mengajukan berbagai usul diantaranya mengatur shift bagi para sopir non-muslim untuk bersiap di tempat guna menggantikan para sopir yang beribadah, Saya yang duduk disebelah si Ibu dan dan mendengar berbagai usulan yang diutarakan si Ibu merasa bahwa usulan si Ibu itu  benar dan memang seharusnya diterapkan kepada para petugas bus Transjakarta, yang kebetulan pada saat itu mengalami keterlambatan karena para sopir bus dan kondektur bus sedang melakukan Sholat Jumat.
Tidak lama kemudian, bus pun melaju menuju halte pemberhentian pertama. si Ibu ini pun tidak berhenti ngoceh ke si petugas yang kebetulan duduk di samping sopir, sampai akhirnya bus berhenti di halte pertama dan si petugas yang diajak ngobrol oleh si Ibu ini keluar guna melanjutkan tugasnya, sambil pamit ke si Ibu si Peutgas melangkah keluar.
Bus pun melaju menuju halte pemberhentian berikutnya. Saya yang mendapatkan tempat duduk dan teman Saya yang kebetulan berdiri, saling berbincang disepanjang perjalanan menuju kampus, Tiba-tiba kaget ketika si Ibu ini menunjuk jaket yang di teman saya, lalu berkata, "kemarin anak saya mau beli jaket bahannya seperti ini, tapi saya bilang supaya beli yang Nike aja bahannya lebih bagus dan lebih tebel dari ini...". Saya dan teman saya yang awalnya bingung karena di ajak ngomong, baru kemudian menanggapi perkataan si Ibu itu.
Saya pun mulai mengajukan pertanyaan kepada si Ibu yang terlihat berpakaian rapi dan membawa tas bermerek ini, "Ibu kerja apa?", tanya saya. "Saya itu guru, penasehat dan advokasi juga.." tanggap si Ibu dan mulai berbicara panjang lebar mengenai profesinya itu, tak hanya profesi yang di ceritakannya, dia juga bercerita kalau dia punya hubungan dengan para pejabat dan para penasehat di komnas wanita dan untuk perlindungan TKI. Tanpa sempat bertanya dan menanggapi omongan si Ibu, si Ibu terus saja melanjutkan ceritanya itu, sampai akhirnya dia berbicara mengenai mesuji, sistem pemerintahan kita dan disiplin sampai membawa karma dan agama, "kalau diagama Buddha kan ada karma, kalau diagama Islam itu namanya Karmilia." jelasnya panjang lebar. Saya den teman saya juga tidak dapat mendengar dengan jelas beberapa omongan dari si Ibu itu, karena kebisingan yang tercipta dalam bus. Setelah selesai dengan berbagai ceritanya tersebut, si Ibu itu kemudian bertanya siapa nama saya dan teman saya, tak lupa Dia juga bertanya dimana Saya dan teman Saya kuliah. Si Ibu itu kemudian melanjutkan cerita tentang porno aksi dan pornografi karena pernah bertemu dengan mahasiswi dengan pakaian yang kurang sopan untuk pergi kuliah di salah satu perguruan tinggi di daerah jakarta selatan kalau tidak salah. Ketika saya hampir sampai tujuan, yakni halte Grogol. Si Ibu lalu bertanya nomor HP saya, saya yang semula tenang karena sudah merasa terbebas dari obrolan si Ibu yang panjang lebar tersebut kembali terkejut. Awalnya saya sontak menyebutkan nomor HP saya, namun ketika menyebutkan nomor-nomor terakhir dari nomor HP saya, langsung saja saya mengubah nomor tersebut, sehingga Saya tidak memberikan nomor HP asli saya kepada si Ibu. Teman Saya pun panik karena takut dimintai nomor HP nya juga, langsung saja Dia mengajak saya untuk cepat turun dan pergi dari tempat duduk saya, namun kondisi di jalan masih menunjukkan lampu merah sementara perhentian bus masih di Jelambar. "Tenang.. Tenang..", kata saya. Si Ibu terus saja menatap layar HP nya itu, sepertinya hendak menyimpan nomor HP yang Saya berikan, sampai tidak menghiraukan apa yang teman Saya dan Saya lakukan.
Sampailah kami di halte Grogol, cepat saja kami keluar. saya pun berkata pada teman saya, bahwa nomor HP yang saya berikan bukanlah nomor HP sesungguhnya.

Demikianlah pengalaman Saya hari itu, awalnya tidak curiga kemudian curiga karena dimintai nomor HP untuk alasan yang tidak jelas, si Ibu itu tidak berkata apa-apa waktu meminta nomor HP saya. Dan tanpa bertanya untuk apa saya langsung saja memberikan nomor HP palsu untuk keamanan diri saya sendiri.
Saya juga menghimbau kepada teman-teman sekalian yang membaca post Saya ini, untuk berhati-hati bila bertemu stranger seperti si Ibu ini, terutama para mahasiswi dan para perempuan yang masih duduk dibangku sekolah. Pasalnya banyak sekali kasus penipuan, hipnotis dan lainnya yang menimpa kaum remaja wanita belakangan ini, sehingga kita diminta harus selau waspada guna menanggapi situasi tersebut.

Friday, November 04, 2011

SNSD-The Boys Teaser photo

Friday, November 04, 2011
Taeyon concept photo: Snow white
 Sunny concept photo: The red riding hood
 Hyoyeon concept photo: Thumbelina
 Sooyoung concept photo: Rapunzel
 Tiffany concept photo: Little Mermaid
 Yoona concep photo: The Three Musketeers
 Jessica concept photo: Sleeping Beauty
 Seohyun concept photo:
Yuri concept photo: Puss in Boots

Friday, July 29, 2011

Teaser 5jib Super Junior

Friday, July 29, 2011
Donghae

EunHyuk

Leeteuk

KyuHyun

Shindong

Sungmin

Yesung

Siwon

Ryeowook

Heechul

Super Junior 5jib Mr. Simple

Wednesday, July 27, 2011

Wednesday, July 27, 2011

ADVANCE TICKET SALES (ATS) HARRY POTTER 7 PART 2

Khusus pembelian tiket “HARRY POTTER AND THE DEATHLY HALLOWS PART 2” dimuka mulai dapat dibeli pada tanggal 27 Juli 2011 untuk pertunjukkan tanggal 29 hingga 31 Juli 2011

Bioskop2 khusus untuk pembelian melalui Mobile Ticketing M-Tix (mulai tanggal 26 Juli) dan/atau loket bioskop (mulai tanggal 27 Juli):

Jabodetabek:
1.  Studio XXI EX
2.  Plaza Indonesia XXI
3.  Plaza Senayan XXI
4.  Senayan City XXI
5.  Platinum XXI FX
6.  Hollywood XXI
7.  Epicentrum XXI
8.  Setiabudi 21
9.  Emporium Pluit XXI
10. Pluit Junction XXI
11. Pluit Village XXI
12. Puri XXI
13. Pondok Indah 1 XXI
14. Pondok Indah 2 XXI
15. Pejaten Vilage XXI
16. Cilandak 21
17. Gandaria XXI
18. Anggrek XXI
19. Citra XXI
20. Gading XXI
21. Botani XXI
22. Gading Serpong XXI
23. Karawaci XXI
24. BSD XXI
25. Mega Bekasi XXI

Bandung:
26. Ciwalk XXI
27. BSM


Untuk pembelian tiket hanya melalui loket bioskop (mulai 27 Juli 2011):

Jabodetabek:
1.  Semanggi
2.  Blok M Square
3.  Blok M Plaza
4.  Bintaro
5.  Season City XXI
6.  Slipi
7.  Gajah Mada
8.  Djakarta Theater XXI
9.  Atrium
10. TIM XXI
11. Metropole XXI
12. Artha Gading
13. La Piazza
14. Cibubur
15. Cijantung
16. Tamini Square
17. Pondok Gede
18. Ekalokasari
19. BTM
20. Margo Platinum
21. Detos
22. Living World XXI
23. CBD
24. Bekasi Square
25. Metropolitan
26. Grand Mall

Bandung:
1.  Empire
2.  BTC XXI
3.  Jatos
4.  Braga

PEMBELIAN TIKET HARRY POTTER 7 PART 2 DIMUKA

Tiket Harry Potter and the Deathly Hallows Part 2 saat ini sudah dapat dibeli di loket bioskop-bioskop Jabodetabek dan Bandung. Untuk lokasi-lokasi bioskop, silahkan klik disini

Super Junior resmi jadi duta pariwisata korea


Seperti yang diberitakan sebelumnya, boyband korea papan atas, Super Junior baru saja diangkat sebagai duta pariwisata Korea Selatan. Berita terakhir menyebutkan bahwa pada Selasa (26/7), mereka menandatangani MOU (Memorandum of Understanding) dengan kepala Organisasi Pariwisata Korea, Lee Cham, dalam sebuah upacara sederhana.
Kesepakatan yang dibuat SM Entertainment dan Organisasi Pariwisata Korea adalah memberikan kesempatan lebih besar untuk kerjasama dalam rangka untuk lebih mengembangkan aspek Korean Wave.
Kegiatan ini meliputi segala hal yang terjadi di luar negeri, yang berurusan dengan pariwisata dan banyak lagi.
“Kedua pihak akan membantu mengamankan Korean Wave dan bekerja pada proyek-proyek untuk pengembangan pariwisata dan industri hiburan,” beber Lee Cham.
Sepertinya hal ini semakin membuktikan bahwa Super Junior adalah pemimpin dari gerakan Korean Wave di dunia. (alk/aia)
(sumber: kapanlagi.com via yahoo OMG)

Friday, July 22, 2011

Robot Cantik untuk Calon Dokter Gigi

Friday, July 22, 2011

Ilmuwan dari universitas Showa, Jepang menciptakan robot untuk pelatihan calon dokter gigi. Robot yang diberinama Showa Hanako 2 ini memiliki mulut, kulit dan lidah seperti asli. Selain itu robot ini juga mampu untuk menggoyangkan lidah, menggelengkan kepala dan juga batuk, seperti halnya pasien nyata.
(sumber: diginfotv.com)

youtube : http://www.youtube.com/watch?v=ekcbvgfpwf0


Kode:<iframe scrolling="no" frameborder="0" width="300" height="400" src="http://www.vivanews.com/embed/video/14910/" allowtransparency="true" style="border:1px solid #ccc"></iframe>

Wednesday, July 20, 2011

Harry Potter and The Deathly Hallows Part 1

Wednesday, July 20, 2011


Movie download :

  • http://hotfile.com/dl/69951494/a9acaae/Harry.Potter.And.The.Deathly.Hallows_PartI.2010.TS.XviD.AC3-ViSiON.part1_leo15.rar.html
  • http://hotfile.com/dl/69951533/7c372f8/Harry.Potter.And.The.Deathly.Hallows_PartI.2010.TS.XviD.AC3-ViSiON.part2_leo15.rar.html
  • http://hotfile.com/dl/69951565/f128cbe/Harry.Potter.And.The.Deathly.Hallows_PartI.2010.TS.XviD.AC3-ViSiON.part3_leo15.rar.html
  • http://hotfile.com/dl/69951610/c569300/Harry.Potter.And.The.Deathly.Hallows_PartI.2010.TS.XviD.AC3-ViSiON.part4_leo15.rar.html
  • http://hotfile.com/dl/69951666/33bf097/Harry.Potter.And.The.Deathly.Hallows_PartI.2010.TS.XviD.AC3-ViSiON.part5_leo15.rar.html
  • http://hotfile.com/dl/69951702/3ddcb4a/Harry.Potter.And.The.Deathly.Hallows_PartI.2010.TS.XviD.AC3-ViSiON.part6_leo15.rar.html
  • http://hotfile.com/dl/69951726/503cdb7/Harry.Potter.And.The.Deathly.Hallows_PartI.2010.TS.XviD.AC3-ViSiON.part7_leo15.rar.html
  • http://hotfile.com/dl/69951728/b7aac89/Harry.Potter.And.The.Deathly.Hallows_PartI.2010.TS.XviD.AC3-ViSiON.part8_leo15.rar.html

Setelah semua part didownload, satukan File/part-nya dengan HJSPLIT.
Softwarenya dapat di download di sini :

http://www.treepad.net/download/hjsplit.zip

Tampilan Friendster terbaru

Begitu buka friendster, saya cukup terkejut dengan perubahan yang ada. Friendster benar-benar berubah total dengan fitur-fitur baru yang ditambahkan didalamnya.

Tuesday, July 19, 2011

“Asia’s Hottest Singer”

Tuesday, July 19, 2011
#1 DBSK : 50.000.000 Votes
#2 Super Junior : 25.000.000 Votes
#3 Rain : 2.000.000 Votes
#4 Wonder Girls : 800.000 Votes
#5 BigBang
#6 SS501
#7 F.T Island
#8 Xing
#9 Supernova
#10 SHINee
dan posisi 11-20 di tempati oleh
11. kattun
12. Boa
13. Epik High
14. NEWS
15. Lollipop
16. Fahrenheit
17. se7en
18. SNSD
19. Arashi
20. U-Kiss

United CUBE


United Cube yang terdiri dari grup B2ST, 4minute, dan G-Na untuk pertama kalinya akan menggelar konser bertajuk ‘Fantasy Land’. Rencananya, ‘Fantasy Land’ ini akan digelar di Jamsil Outdoor Stadium, Seoul, Korea, 14 Agustus 2011 mendatang.
‘Fantasy Land’ akan diselenggarakan outdoor dan mengusung tema natural. Dekorasi konser ini kabarnya akan membuat penonton seperti sedang berada di festival. Juga ditambah dengan beberapa penampilan spesial dari artis-artis United Cube. Demikian seperti dilansir 10Asia
Agensi artis di Korea memang dikenal suka memiliki nama untuk gabungan artis-artis mereka. Baik untuk membuat album kompilasi, atau pun untuk menggelar konser gabungan.
Seperti SM Entertainment dengan SM Town, YG Entertainment dengan YG Family, dan JYP Entertainment dengan JYP Nation, Cube Entertainment memilih nama United Cube untuk mewakili artis-artis mereka jika tampil bersama.
Akhir tahun ini JYP Nation (Park Jinyoung, 2PM, 2AM, Wonder Girls, Miss A, dkk) merilis lagu natal ‘This Christmast’. Kemudian YG Family (BigBang, 2NE1, Se7en, Gummy, dan PSY) terakhir menyelenggarakan ‘YG FAMILY CONCERT 2010‘ pada 4 dan 5 Desember 2010 di Seoul Olympic Athletic Stadium. Sementara SM Town (TVXQ, BoA, Super Junior, SHINee, SNSD, dkk) masih disibukkan dengan tur keliling dunia.

Kekayaan Di Balik Kesederhanaan (Live In)

Desa merupakan tempat, di mana kesederhanaan tinggal, kerjakeras di butuhkan, keramahtamahan di temukan, dan kesabaran menjadi nilai utama ketika hidup di desa. Tirip, desa indah di sebuah bukit, dengan jalan yang menanjak, lingkungannya hijau begitu asri. Pohon-pohon tinggi menjulang, dengan kicauan burung yang menambah merdu suasana. Selain itu, matahari yang terik bersinar seakan tertutup rindangnya pepohonan.
Aku tinggal bersama keluarga pak Niti Sutrisno, Beliau hanya tinggal bersama sang istri dirumahnya yang sederhana. Walawpun lantainya sudah berkeramik, namun kesederhanaan itu masih jelas terlihat dari system penerangan yang mereka gunakan. Siang hari, mereka tidak menyalakan lampu, mereka hanya memanfaatkan cahaya matahari yang masuk melalui kaca yang di selipkan di antara genting rumah. Tidak hanya itu, untuk memasak mereka menggunakan tungku dengan kayu bakar sebagai pengganti minyak tanah atau gas.
Ibu yang setiap harinya bekerja di panti asuhan harus berangkat pukul 6 pagi den menempuh perjalanan berkilo-kilometer jauhnya untuk sampai di tempat tujuan, Hmmh! Betapa hebatnya Ibu, Beliau sungguh tak kenal lelah. Tak berbeda jauh dengan Ibu, Bapa juga harus menempuh perjalanan turun naik guna mencari makan untuk kerbau dan kambing kesayangannya, Bapa memang tiada duanya, di usianya yang rentan masih sanggup Beliau melakukak pekerjaan yang melelahkan tersebut.
Indahnya tinggal di desa, tidak hanya dari segi estetika. Indahnya keramahan warga desa sangat terasa dimanapun kita berada. Setiap kaki melangkahdan berpapasan dengan warga desa selalu terucap kata “mau ke mana de ?” sekalipun mereka tidak mengenal kita, keakraban tersebut terjalin sangat hangat. Hal yang jarang terjadi di kota seperti Jakarta. warga desa benar-benar mengerti apa yang di maksud keramahtamahan. Tidak hanya keramahtamahan yang mereka tonjolkan. Inilah sesungguhnya kekeluargaan. Harta yang tidak pernah kita dapat ketika berada di kota metropolitan.

Inikah yang Dimaksud Persahabatan

“udah dulu ya !, gue mau pergi ngeles nih”, ucap Karin mengakhiri pembicaraan dengan Sasha,”oke deh, kapan disambung lagi ya !”, tutup Sasha mengakhiri. Karin pun bergegas mengambil tas yang berada di meja tak jauh darinya. Sasha adalah teman lama Karin yang sudah pindah sekolah, sudah lama mereka tidak bertemu dan bertukar kabar, karena kesibukan disekolahnya masing-masing. Dan, tadi merupakan telepon pertama Sasha yang mengabarkan bahwa dia akan berkunjung ke rumah Karin untuk sekedar berjumpa dan bermain bersama.
Tepat pukul 7 malam, Karin pulang dari tempat les, ia pun bergegas membuka sms yang tak sempat ia buka di tempat les, karena di plototi oleh Bu Wiwi, guru fisika di tempat lesnya. “wew .. sms dari Mella, ngajakin pergi kemana lagi nih orang ?”,Tanya Chesta sambil membaca sms dari Mella.
Bsug jlan k puri yuk ..
Byza breng ma nak2 ..
Mumpung gg ad acra nih !!
Ikut ya ?
begitulah bunyi sms dari Mella, Karin pun berpikir , “besokkan gue udah janjian mau maen ma Sasha, masa di batalin, bisa ngambek tujuh turunan ntu orang.”, gerutu Karin. Karin pun langsung membalas sms dari Mella, ia mengatakan bahwa ia tidak bisa ikut pergi, karena sudah ada janji dengan Sasha. “oke, send !” Karin pun mengirim sms yang baru di ketiknya ke Mella. Tak lama Mella membalas, dan memaklumi kalau Karin tidak bisa ikut pergi, Mella juga mengatakan untuk ikut pergi bersama lain waktu.
Keesokkan harinya, “aduh .. sabtu, nih hari Sasha datang !, mandi dulu ahh, mumpung masih pagi, masih seger”, ujar Karin yang baru bangun tidur.
Karin pun mengambil baju dan perlengkapan lain untuk mandi, ia pun bergegas pergi ke kamar mandi. Setelah 15 menit, Karin pun keluar dari kamar mandi, ia lalu pergi ke kamar untuk menyisir rambut dan kemudian menjemur handuk yang basah keluar kamar, setelah selesai ia menyantap sarapan berupa roti dan segelas susu hangat. Ketika sedang menyantap roti, ia pun kaget saat mendengar bunyi hp-nya yang berdering di kamar, bergegaslah Karin masuk ke kamar dan mengambil hp-nya itu. “hmm .. ternyata Cuma sms, ngagetin aja !”, ujar Karin sambil membaca sms dari Sasha. “dasar nenek, iya tenang aja gue inget kok lu mau datang !” Karin pun membalas sms dari Sasha, yang mengingatkan kalau ia akan datang nanti sore, tepat nya pukul 5.
Pukul 5 sore akhirnya datang juga, Sasha pun datang ke rumah Karin. Sasha yang masih di depan pintu dipersilahkan masuk dan langsung menuju kamar Karin. Mereka pun asyik mengobrol, karena sudah lama tidak bertemu dan ingin melepas kerinduan. Tak henti-hentinya Sasha menceritakan tentang teman-teman dan sekolah barunya. Sampai-sampai Karin tak sempat bercerita.
“buset dah ne, lu cerita gak berujung !” seletuk Karin.
“oh, iya ya.. maaf deh gue gak sadar !” ujar Sasha smbil tertawa.
“gue ajah mau ngomong dari tadi gak jadi”, ujar Karin.
“iya ampun, ya udah gue selesain cerita gue dulu, nanti kalo udah selesai baru lu yang cerita .. oke ?” kata Sasha sambil mulai bercerita lagi. “iya deh nek ..”, Karin pun kembali mendengarkan cerita Sasha yang entah udah ngelantur kemana-mana. Sambil diselingi tawa dan canda, Karin pun mulai bercerita, tak jarang ketika Karin sedang bercerita di potong oleh Sasha. Tiba makan malam, rasanya tak cukup bagi Karin dan Sasha mengakhiri pembicaraan mereka, Karin yang sudah di panggil untuk makan malam bergegas keluar untuk makan malam dan tak lupa ia pun mengajak Sasha untuk ikut makan malam. “lu datengnya sore banget sih, gak puas deh kita ngobrol”, kata Karin sambil mengambilkan piring untuk Sasha, “iya nih, tau-tau udah malam aja !” jawab Sasha sambil tertawa. Sambil berjalan membawa piring mereka berdua menuju meja makan dan mengambil nasi serta lauk yang dihidangkan, “ayo dimakan Sha !,jangan malu-malu”, ujar mama Karin kepada Sasha. “oh iya tante,makasih”, jawab Sasha sambil tersenyum. Sasha sudah dianggap seperti keluarga oleh Karin begitu juga sebaliknya, jadi tak ada rasa canggung diantara mereka. Mereka pun menikmati makan malam, yang diselingi dengan obrolan. Pukul 7.30 malam, Sasha pun berpamitan dengan Karin dan keluarga untuk segera pulang. “gue pulang dulu ya udah malam nih..”, kata Sasha berpamitan. “iya deh, kapan-kapan gue deh yang maen ke rumah lu”, kata Karin sambil membuka pintu untuk Sasha, “om,tante..pulang dulu ya, permisi !” pamit Sasha pada kedua orang tua Karin. “iya, hati-hati ya di jalan !” balas orang tua Karin.”gue balik dulu ya,da….”, pamit Sasha pada Karin. “yoi.. da…”, ucap Karin sambil melambaikan tangan.
Tak lama setelah Sasha pulang, HP Karin berdering. Ia pun segera mengambil HP yang ada di saku celananya itu,
“halo..napa Mel ?”ucap Karin mengangkat telepon dari Mella.
“eh, besok jalan ke puri yuk, nih hari kan gak jadi !” kata Mella.
“oke deh, emangnya besok mau pergi jam berapa ?” Tanya Karin pada Mella. “jam setengah dua deh, abis gue selesai ngeles ! oke ?” Tanya Mella pada Karin, “oke..!” setuju Karin. “ya,udah !..da…”, tutup Mella mengakhiri pembicaraan. Karin segera masuk ke dalam kamar dan menyiapkan baju yang akan di pakai untuk pergi besok. Sambil meminta ijin kepada mamanya, Karin meminta untuk diantar pergi oleh papanya, “pa..besok anterin aku ke puri ya!”,pinta Karin pada papanya. “memang ke purinya jam berapa ?”,Tanya papa yang sedang duduk membaca buku. “jam setengah dua! Bisa gak pa ?” jelas Karin pada papanya. “iya, sudah, tapi jangan pulang terlalu sore ya !” ucap papa pada Karin. Tepat pukul 09.00 malam Karin menggantung baju yang akan dipakainya besok untuk pergi ke puri dan mengganti baju tidur untuk segera pergi tidur, ia tak lupa menggosok gigi, setelah selesai mempersiapkan semuanya. Karin pun pergi tidur.
Pada hari minggu, saat yang sudah di tunggu tepat pukul setengah dua belas, Karin berangkat menuju puri bersama papanya. Ia tiba dipuri pukul satu lewat, dari situ Karin langsung menghubungi Mella sambil berjalan menuju eskalator, “Halo.. Mell lu ada dimana ?” Tanya Karin melalui telepon genggamnya, “halo.. tenang gue udah selesai les kok, nih hari gue selesai lebih cepet, lu dimana nanti gue ke situ”, jawab Mella, “gue ada di food court nya, tempat biasa”. Kata Karin sambil melihat sekitar. ”oke, gue langsung kesitu ya !” tutup Mella. Tak lama setelah Karin menutup teleponnya, Fanny, Nayla dan Mary sudah terlihat datang menghampiri. Mereka bertiga ternyata sudah datang terlebih dahulu.
“Karin ..!” sambut Fanny meriah.
“Hai, Karin udah lama nunggu ya?” Tanya Nayla.
“gak kok, nih baru duduk”, jawab Karin.
“Mella mana ?” Tanya Nayla pada Karin sambil melihat ke arah escalator, “eh, tuh Mella !” teriak Fanny sampai-sampai semua mata tertuju pada Fanny. “ya ampun.. Fanny lu tuh jangan teriak –teriak dong ! malu tuh diliatin sama orang-orang”, ujar Mella sambil menghampiri kursi kosong di sebelah Karin. Mereka berlima akhirnya duduk bersama di food court tersebut, sambil memesan es krim dan minuman lainnya. “gile.. baru nyampe udah mesen makanan, es krim lagi ! gimana gak gemuk nih”, seletuk Mella sambil tertawa lebar. Mereka pun meneruskan bercanda dan saling bertukar cerita. “sayang banget, Mel lu pindah sekolah padahal si Ruben tambah keren aja”, canda Karin pada Mella di tengah pembicaraan. Begitulah mereka kalu sudah bertemu tidak ada habisnya bergosip, maklum namanya juga cewe. “jangan salah di sekolah gue juga gak kalah keren kok cowo-cowonya !” ucap Mella sambil menyeruput minumannya. “eh, iya ngomong-ngomong gimana tuh kabarnya si Sasha, kemaren dia jadi datang ke rumah lu ?” Tanya Mella pada Karin.”oh.. jadi kok dia dateng dari jam 5 sampe jam stengah tujuhan gitu”, jawab Karin. “kok dia gak ikut dateng ?” Tanya Nayla, “kata dia she mau ke gereja, biasa jadwal mingguan”, jawab Karin. “mau kemana lagi nih kita ?” Tanya Mella pada teman-temannya. “jalan dulu yuk, abis itu kita nonton, ada film bagus nih hari !” ujar Karin menjawab. “oke, yuk jalan”, ajak Mella. “let’s go !!!” ajak Fanny semangat. Mereka pun jalan mengitari puri dan akhirnya mampir ke bioskop untuk membeli tiket. “mau nonton yang jam berapa nih?” Tanya Nayla. “yang jam 1 aja “, jawab Mella napsu. “Kar, film apa yang lu bilang bagus ?” Tanya Fanny. “ntu High School Musical 3, masa gak tau !”, ujar Karin. “oh,iya bener-bener, ayo kita beli tiketnya !” jawab Fanny semangat. “eh beliin gue dong, gue males ngantri nih !” ujar Rifa sambil menarik tangan Sheila. “kita semua ajah pada ngantri masa lu gak, gimana she ?”, Tanya Nayla. “ya udah.. biar gue sama Mella yang beli tiket, nah lu semua beli popcorn n softdrink !” kata Karin sambil beranjak mengumpulkan uang untuk membeli tiket dan menitipkan uang pada Fanny untuk membeli popcorn.
“gimana.. tiketnya udah dapet ?” Tanya Mary. “tenang ajah udah kok”, jawab Mella. Mella kemudian membagikan tiket yang tadi di beli. “sambil nunggu jam 1 kita maen game dulu yuk !” ajak Fanny, “ayo deh !” setuju Mella dan Fanny. “gue mau maen DDR”, ucap Mella dan Fanny bersamaan. “oke kalo gitu gue mau maen basket, lu juga ya Nay !” ajak Karin. “Iya deh, gue sih ikut ajah !” tawa Nayla. Mereka pun menuju Funcity, tempat yang menyediakan berbagai jenis permainan, yang pastinya disukai oleh mereka berlima dan selalu jadi tempat tongkrongan kapan aja. “ weh..udah jam satu nih, filmnya udah mulai tuh !” ujar Karin memberi tahu. “eh iya, bener, yuk udahan !” ajak Nayla setelah melihat jam tangannya. Mereka berlimapun lari menuju escalator tiba di depan bioskop merekapun mengeluarkan tiket dari saku masing-masing. “untung tepat waktu nih, kalo gak bisa telat kita nonton”, tawa Fanny sambil berjalan mencari kursi. Mereka berenampun mencari kursi sambil gelap-gelapan, karena mereka masuk teater ketika film sudah hamper di mulai. “nih, kursinya di sebalah sini !” kata Nayla memberi tahu. “oh iya, bener-bener ! yuk cepetan duduk !” ajak Mella. Saat itu suasana bioskop seakan milik mereka berlima, sisanya hanya segelintir orang yang menonton paling depan. Namun tak berapa lama setelah film di putar, orang-orang tersebut keluar dari teater tersebut. “ih, lagi seru filmnya kok pada keluar !” gerutu Fanny, “ya udah dia yang keluar kenapa lu yang repot ?!” seletuk Mella. “bagus dong mereka keluar, serasa bioskop milik kita sendiri, iya gak ?” kata Karin sambil tertawa. “Sssst …. Buset dah lu, santai ketawanya !”, ujar Mella setengah tertawa. Sambil menonton film dan menikmati popcorn yang di beli, tak jarang mereka mengomentari film tersebut. Setelah hamper 2 jam, film yang mereka tonton pun selesai. Mereka pun keluar dari teater tersebut. “filmnya seru !” ujar Fanny, “yoi, ngomong-ngomgong laper nih !” kata Mella memegang perutnya yang keroncongan. “makan yuk, gue juga laper nih !” sambut Nayla.
Sambil menghabiskan minuman, Karin, dan kawan-kawan berjalan menuju restoran yang akan mengisi perut mereka. Nayla, Mary, dan Fanny berjalan mencari tempat duduk sedangkan Mella dan Karin memesan makanan. Tak lama kemudian makanan datang, “bantuin bawa dong, makannya masih ada di kasir tuh !” Suruh Mella yang terlihat keberatan membawa nampan.
Sambil melahap makanan tak terasa waktu menunjukan pukul 4 sore, merekapun beranjak dari tempat duduk dan menuju toko aksesoris. Mereka menuju tempat tersebut untuk membeli barang yang sama untuk sekedar kompak-kompakan. Setelah selesai membeli barang yang sama, merekapun akhirnya pulang. “gue pulang dulu ya !” pamit Karin dan Nayla. “iya, gue juga udah di jemput nih, gue juga pulang ya !” kata Fanny berpamitan. “ya udah, lu di jemput dimana ?” Tanya Mella pada mereka bertiga. “di depan Carrefour”, kata Karin memberi tahu. “yuk, sekalian kesana, mobil gue ada di tempat parker”, ajak Mella. Merekapun akhirnya pulang kerumah masing-masing.
Esok harinya mereka bersekolah. Mereka berempat menceritakan sambil tertawa terbahak ketika istirahat. “iya kemaren seru banget “. Ujar Fanny, “ tolong pegangin dong botol air minum gue, oh iya gue mau beli nasi ayam, beliin dong Nay !” suruh Mary. “ya udah mana uangnya ?” minta Nayla, “pake uang lu dulu, gue gak bawa uang”. Seusai istirahat mereka berempat pun kembali ke kelas. “Karin rambut lu gak cocok deh kalo di iket gitu, nanti gue mau ah di iket kayak lu..”, ucap Mary pada Nayla. “biar ajah deh yang penting gak gerah”, kata Nayla. “baju yang kemaren lu pake beli dimana ?” Tanya Mary lagi. “beli di TA”, kata Fanny. “oh, TA” tawa Mary. Guru mulai masuk ke kelas mereka mulai masuk kekelas masing-masing sambil berpamitan, kecuali Mary yang langsung masuk kelas tanpa berucap satu kata pun. Bel pulang sudah berbunyi mereka berempat keluar dari kelas masing-masing. Mary yang terlihat menguncir rambutnya persis sama dengan gaya rambut Karin, ia pun mulai memamerkannya kepada teman laki-lakinya. “ih, Mary kok centil gitu sih !” ujar Fanny, “ya udah biarin ajah, turun yuk !” ajak Nayla. Sore harinya, Fanny menelepon Nayla dan Karin. “gue sebel, masa Mary teleponan sama Brian, dia kan cowo gue, masa dia mau ngerebut Brian dari gue, seenaknya ajah dia nelpon-nelpon Brian”. “Udah sabar dulu bu, jangan marah-marah, siapa tahu dia punya kepentingan laen sama Brian”, ucap Karin menenangkan. “iya, betul banget tuh !” kata Nayla mengiyakan. “nggak, tadi gue telepon Brian, dia bilang Mary Cuma nanya-nanya hal yang gak penting, gak ada masalah penting apapun”, jelas Fanny.
Di sekolah, Fanny mendiami setiap perkataan Mary, tetapi Mary terus bercerita mengenai Brian kepada Fanny. Fanny yang mendengar itu semakin marah, Nayla malah ikut-ikutan marah dengan Mary karena Nayla menganggap Mary telah menyakiti hati tamannya sendiri, ia juga tidak suka melihat sikap mary yang suka menyuruh dan tidak mengembalikan barang yang ia pinjam. Seperti yang Mary lakukan terhadap kaca kesayangan Nayla, Mary malah tidak mengembalikan barang yang ia pinjam dari Nayla, alasannya rusak, kenyataannya cermin tersebut malah ia bawa dan ia mengatakan kalau cermin tersebut adalah miliknya dan bukan milik Nayla. Nayla yang tadinya bersikap netral, ketika melihat Mary melakukan hal itu kepada Fanny, ia baru menyadari kalau sikap Mary selama ini tidaklah benar dan tidak mementingkan perasaan temannya melainkan dirinya sendiri, selai itu ia juga menyadari kalau selama ini Mary selalu memperlakukannya layaknya seperti pembantu pribadinya, Mary selalu menyuruh Nayla membelikan ini itu tanpa diganti uangnya. ketika istirahat, Fanny dan Nayla pergi meninggalkan kelas tanpa mengajak Mary, mereka memboyong Karin, dan menceritakan hal tersebut pada Karin. Karin yang mendengar hal itu, langsung merespon dengan nada marah, “apapaan tuh si Mary, bisa-bisanya dia gitu sama temen sendiri.” Pada saat yang bersamaan, muncul Dinda salah seorang pengurus madding sekolah yang sedang menempel puisi hasil karya Mary, yang ternyata itu merupakan karya Karin yang ia jiplak seenaknya, seketika itu juga Mary lewat dan berkata “wih, puisi gue !”. “loh..bukannya itu puisi buatan lu Kar ?” Tanya Fanny bingung. “parah, puisi gue di jiplak.. !” teriak Karin marah, ia berlari dan hendak mencari Mary yang baru saja berjalan melewati mereka bertiga. “weh.. kar, tenang dulu kali “, kata Nayla menenangkan. Mereka bertiga dibuat kesal oleh tingkah Mary yang seenaknya dan sewenang-wenangnya. Mereka memutuskan untuk bicara pada Mary beberapa hari kemudian, namun omongan mereka tidak sedikitpun di gubris oleh Mary, Mary malah merasa ia tidak bersalah sama sekali. Sebulan setelah mereka bicara dengan Mary dan tidak menghiraukan Mary, Mary mulai bercerita pada teman sebangkunya tentang kelakuan Fanny, ia membalikkan fakta bahwa Fanny yang bersalah dan bukan dirinya yang bersalah. Saat itu juga pandangan teman-teman sekelas Fanny mulai berubah akibat cerita yang di sebarkan oleh Mary.
Mary berjalan dengan teman barunya, ia terlihat begitu bahagia tanpa masalah sedikitpun, ia tidak mempedulikan teman-teman lamanya, teman yang sudah menemaninya, selama kurang lebih 5 tahun belakangan ini. Sebulan berjalan Mary mulai di tinggalkan teman barunya, mungkin karena perilakunya selama ini, yang kumat dan di perlihatkan oleh teman-teman barunya. “tuh.. liat Mary sendirian”, Kata Nayla. “mungkin sifat lamanya kumat”, Kata Fanny yang berpura-pura tidak peduli. “kita tunggu sampai dia sadar sama kesalahan dia”, ujar Karin menutup pembicaraan karena sudah bel masuk. “gila, si Mary, demen banget niru-niru gaya gue, dasar cewe copycat !”, ujar Laura berteriak didepan kelas. “sama barang gue di pinem tapi gak di balikin”, balas Sheila. “bener kan, sifat lamanya kambuh”, kata Karin.
Telepon berdering di kamar Fanny, mengabarkan kalau Mary kecelakaan. Saat itu juga Fanny langsung mengabarkan hal tersebut pada Nayla dan Karin. “kita jengukin Mary yuk !”, ajak Karin segera. “ya udah, sekarang jalan ke Rumah sakit”, kata Fanny, “sabar, Rumah sakit mana ?” Tanya Nayla, “oh..iya, ntar gue Tanya nyokapnya Mary dulu deh”, tawa Fanny. Beberapa jam kemudian, meraka tiba dirumah sakit, mereka mencari kamar dimana Mary dirawat. “temannya Mary ya?” Tanya mama Mary. “iya.. tante, Mary nya ada ?”, Tanya Fanny. “iya ada dia lagi nonton TV, masuk saja dulu, tante mau keluar sebentar”. Mereka bertiga berjalan dan menghampiri Mary yang terbaring dengan tangan dan kepala yang diperban, mukanya memar parah. “Mary, lu gimana kabar lu ? nih ada buah dari kita, dimakan ya !” sruruh Fanny halus. “iya makasih ya Fan”, kata Mary lemas. “Mar, semoga cepet sembuh ya !”, kata Karin. “iya.. lu mesti kuat n bisa bertahan ngelawan kesakitan yang lu derita sekarang ini..” ujar Nayla. “maaf.. kalo kita gak bisa lama-lama disini, bentar lagi jam besuknya abis”, Kata Karin pamit pada Mary. Mary hanya terdiam, tak lama setelah Karin, Nayla, dan Fanny melangkah. Mary berkata sambil meneteskan airmata “tunggu, maafin gue ya, atas semua sifat gue ke lu pada selama ini. Gue tau gue salah tapi gue gak pernah mau ngaku. Gue selalu menghindar, gue juga baru sadar kalau lu semua yang paling berarti buat gue, gue salah tapi lu semua masih mau jengukin gue di rumah sakit. Sedangkan temen gue yang sekarang, mereka gak datang sama sekali, makasih kalian udah jadi temen gue, gue maklum kalau lu semua gak mau temenan sama gue lagi karena sifat gue yang egois, maaf ya”. “iya Mar, kita ngertiin lu kok, gue juga udah maafin lu, ia gak Fan, Nay ?”, Tanya Karin.”iya, gue juga udah maafin lu kok !”, ucap Fanny dan Nayla bersamaan. “makasih ya, lu semua emang teman terbaik gue”, ucap Mary. Mereka bertiga memeluk Mary erat, dan menghapus airmata Mary yang terus mengucur.
dBy | Cynthia Debby © 2014